Sejumlah Jabatan Masih Kosong, Walikota Magelang Segera Seleksi Terbuka

Sejumlah Jabatan Masih Kosong, Walikota Magelang Segera Seleksi Terbuka

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Pemkot Magelang akan segera melaksanakan seleski terbuka sejumlah jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama atau jabatan eselon II. Ini menyusul masih ada beberapa instansi organisasi perangkat daerah (OPD) yang terjadi kekosongan sehingga dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt). Hal itu dikatakan Walikota Magelang, Sigit Widyonindito seusai melantik puluhan pejabat, di Pendopo Pengabdian belum lama ini. Seleksi jabatan secara terbuka dan transparan akan diberlakukan sebagai kualifikasi kompetensi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkot Magelang. ”Ada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kemudian RSUD Tidar yang belum punya direktur,” kata Sigit. Direktur RSUD Tidar sendiri sebelumnya dijabat oleh dr Sri Harso. Ia kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang. Praktis, RSUD Tidar hingga kini belum punya direktur definitif. Baca Juga Longsor Tutup Akses Jalan Dua Dusun di Magelang ”Yang jelas kita akan laksanakan seleksi itu pasti. Kemudian sifatnya transparan dan terbuka. Jadi harapannya, mereka nanti bisa melakukan pelayanan optimal dan kompetensinya memang sesuai,” ujarnya. Sigit mengeluhkan lantaran selama ini jumlah ASN yang pensiun tidak diimbangi dengan rekruitmen yang memadai. Dengan begitu, banyak OPD yang kini memanfaatkan tenaga honorer untuk mengefektifkan layanan kepada masyarakat. ”Tahun kemarin yang pensiun ada 800 orang. Padahal mereka rata-rata bekerja di bidang pelayanan kepada masyarakat. Ya, yang penting pintar-pintar saja. OPD saya setiap hari selalu saya ajari. Gunakan teknologi dan inovasi untuk mengefisiensi kinerja dengan kekurangan sumber daya manusia (SDM) seperti sekarang,” tandasnya. Sigit juga tidak melarang OPD yang memang membutuhkan, untuk merekrut tenaga harian lepas (THL) atau pegawai honorer. Hanya saja, mulai tahun 2019 lalu, kebijakan tersebut sudah dihentikan. Hal itu karena beban gaji THL di Kota Magelang lebih dari Rp36 miliar per tahun dianggap kurang efektif. ”Tiap tahun yang keluar untuk membayar (honorer) itu jumlahnya spektakuler. Bahkan kalau dibuat membangun gedung aster (RSUD Tidar) enam lantai, mampu itu, saking besarnya dana,” ucapnya. Baca Juga Jalan Longsor, Akses Penghubung Temanggung-Kendal Terputus Para pegawai honorer itu, kata Sigit, sangat kompleks. Mulai dari guru, petugas kebersihan, bantuan Satpol PP, staff, hingga pegawai honorer BUMD. Sigit juga menyebutkan, meski akan melakukan penghematan, namun dia memastikan bahwa tidak ada pemberhentian terhadap THL, sepanjang kinerjanya baik. Saat ini, jajaran Pemkot Magelang memiliki lebih dari 2.000 THL yang tersebar di BUMD dan OPD. Jumlah ini hampir seimbang dengan jumlah ASN di Pemkot Magelang. (wid)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: